Senin, 27 Januari 2014


Segala sesuatu itu butuh proses.

Kata-Kata Motivasi



  • Tinggalkan kekecewaan, putus asa, sakit hati dan segala perasaan negatif akibat kegagalan dimasa lalu jangan buat dirimu berkompetisi dengan perasaan masa lalu. Bangun semangat baru, Dont Give Up.
  • jujur adalah salah satu kunci keberhasilan. 
  • jika kesempatan itu tidak datang, CIPTAKAN sendiri peluang-peluang baik.
  • mengenali diri, menyadari dan menerima diri dengan segala kelebihan dan kekurangan.
  • persahabatan adalah benang emas yang mempersatukan hati sanubari seluruh dunia.
  • kelemahan anda hanyalah sementara, karena anda sedang memperkuatnya, tetapi bila anda jadikan alasan bagi kurang baiknya hasil, kelemahan itu menjadi permanen.
  • pelajarilah dari kesalahan dimasa lalu, kegagalan bukan akhir segalanya.
  • hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya. maka, bila merasa takut, anda punya kesempatan untuk berani.
  • sebuah masalah datang bukan untuk dihindari, tapi untuk dihadapi. 


Kurikulum Indonesia vs Finlandia

Awal pekan lalu siswa SMU mengikuti Ujian Nasional. Besok giliran siswa SMP. Banyak siswa yang stress menghadapi persaingan yang kian ketat di setiap jenjang pendidikan. Sementara mereka yang menyebut pakar setiap tahun pula berdebat tentang perlu-tidaknya Ujian Nasional. Juga tentang Kurikulum Pendidikan. Perdebatan tanpa solusi yang hanya menimbulkan polusi di ruang keluarga kita.

Kurikulum Indonesia adalah yang terberat di dunia. Kata Prof Dr Bambang Suhendro, ketua Tim Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
 

Sistem pendidikan Finlandia adalah yang terbaik di dunia. Pendidikan sekolah di Finlandia berlangsung rileks dan masuk kelas siswa melepas sepatu, hanya berkaus kaki. Frekuensi Ujian benar-benar dikurangi. "Ujian nasional" hanya dilakukan saat Matriculation Examination untuk masuk Universitas di Finlandia. Setiap guru diwajibkan sekolah untuk mengajar dengan metode yang fun, tidak terlalu serius. Guru sering membuat humor.

Pendidikan di Finlandia gratis dari TK hingga tingkat universitas. Setiap guru menerima gaji rata-rata 3400 euro per bulan, sehingga sangat fokus dan profesional. di Finlandia gaji Guru besar, sehingga mereka all out dalam mengajar. Di Indonesia masih ada yang kerja sampingan untuk menambah nafkah. Di Finlandia, bila ada Guru menempeleng siswanya, ganjarannya adalah di Penjara, apapun alasannya.

Sistem pendidikan Indonesia adalah yang tersulit namun hasilnya tidak demikian, malah memberatkan siswa. Mata pelajaran di pendidikan Indonesia adalah yang terbanyak di dunia, 12 hingga 26 subjects. Padahal tidak semuanya penting. Tas-tas pelajar besarnya semena-mena bagaikan backpacker untuk mendaki gunung dengan persediaan untuk 1 bulan. Masing-masing pelajaran minimal ada 4 buku (buku teks, catatan, latihan, PR) dikali saja misal ada 24 pelajaran. Tingkat kesulitan pelajaran SLTP sekarang adalah SLTA beberapa tahun yang lalu. Makin hari makin sulit.
 

Namun ada positifnya juga sih, dengan banyaknya pelajaran dan sulitnya sistem pendidikan Indonesia, melatih kesabaran siswa-siswi kita…LOL.

Tapi sulit juga membandingkan Indonesia dengan Finlandia. Penduduk Finlandia 5,4 Juta jiwa. Murid SD-SMP Indonesia 50 juta orang. Jelas kerumitannya beda. Apalagi kalau sudah rumit ngapain dibikin rapi. Nggak ada peluang dong.


Sabtu, 25 Januari 2014

Tugas Kelompok
Menganalisis Karya Cerpen
Kelas                      : IX-1
Nama Kelompok :
1.   Monica Dilla Ferdhianova
2.   Novia Firdhausya
3.   Rani Ayu Latifa

4.   Rona Safarina


Daftar Isi
KATA PENGANTAR………………………………………………………….....    iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………...….....     iv

BAB 1     PENDAHULUAN……………………………………………………......    1
1.1         Latar Belakang……………………………………………………………...   1
1.2         Rumusan Masalah…………………………………………………………..   1
1.3         Tujuan Penulisan……………………………………………………………   1 

BAB 2      LANDASAN TEORI.................................................................................   2
2.1   Pengertian Cerita Pendek……………………………………...........…………..   2
2.2   Pengertian Analisis Sintaksis, Semantik dan Pragmatik……………….............   2-3
2.2.1 Pengertian sintaksis..................................................................................   2
2.2.2 Pengertian semantik.................................................................................   3
2.2.3 Pengertian pragmatik...............................................................................   3

BAB 3      PEMBAHASAN.....................................................................................    4-12
3.1  Analisis Sintaksis cerita pendek yang berjudul Bintang Benderang...................  4-5
3.2  Analisis semantik cerita pendek yang berjudul Bintang Benderang.....................   5-11
3.2.1        Tema......................................................................................................    5
3.2.2        Alur .......................................................................................................    5
3.2.3        Latar......................................................................................................   5-8
3.2.3.1   Latar Tempat..............................................................................   5
3.2.3.2   Latar Waktu...............................................................................  7-8
3.2.3.3   Latar Suasana.............................................................................   8
3.2.4        Penokohan
3.2.4.1 Tokoh dan sifatnya.................................................................... 9-11
3.2.5        Sudut Pandang.......................................................................................  11
3.3 Analisis pragmatik cerita pendek yang berjudul Bintang Benderang...................11-12
3.3.1 Nilai Budaya.............................................................................................  11
3.3.2 Nilai Sosial...............................................................................................   12
3.3.3 Nilai Moral...............................................................................................   12

BAB 4       PENUTUP................................................................................................    13
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….....    13

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...…......     14

 Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cerita pendek yang berjudul Bintang Benderang merupakan cerpen remaja yang bertemakan persahabatan.Cerpen ini menceritakan tentang kisah 2 orang sahabat yaitu Ida dan Arya yang sama-sama mempunyai cita-cita menjadi seorang dokter dan mempunyai penyakit yang mematikan. Pada bagian pertama menceritakan kisah Ida yang  melanjutkan kehidupannya setelah Arya telah tiada. Bagian kedua menceritakan petemuan Ida dan Arya saat mereka masih berumur 13 tahun  dan kematian Arya. Bagian yang terakhir menceritakan Ida yang berhasil masuk kefakultas kedokteran karena Arya mendonorkan ginjalnya kepada Ida.
1.2  Rumusan Masalah
Adapun permasalahan-permasalahan yang akan kami bahas dalam analisis cerita pendek adalah sebagai berikut :
1.2.1    Bagaimana analisis sintaksis dari cerita pendek yang berjudul Bintang Benderang?
1.2.2    Bagaimana analisis semantik dari cerita pendek yang berjudul Bintang Benderang?
1.2.3    Bagaimana analisis pragmatis cerita pendek yang berjudul Bintang Benderang?
1.3 Tujuan
            Kami membuat analisis ini dengan maksud agar kami dapat berfikir secara objektif, logis, sistematis dan juga dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan sehingga kami mampu membuat penyelesaian suatu masalah. Selain tujuan diatas, kami mempunyai tujuan lain yaitu :
1.3.1    Untuk mengetahui dan memahami cara menganilisis cerpen dengan baik
1.3.2    Untuk mengetahui hubungan antarasintaksis, semantic dan pragmatis
1.3.3    Untuk mengetahui makna dari cerita pendek yang berjudul Bintang Benderang
Bab II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian cerita pendek
Secara umum cerpen termasuk salah satu karya sastra yang berbentuk prosa. Seperti pengertian tentang karya sastra yang lain, selama ini belum ada pengertian yang pasti dan memuaskan tentang cerpen. Namun, agar dapat mengenal cerpen dengan lebih baik kita perlu mengetahui beberapa pengertian tentang cerpen yang diperlukan oleh para ahli satra. Paling tidak pengertian-pengertian tersebut dapat membantu kita untuk mengenal bentuk cerpen yang baik, sehingga nantinya kita juga dapat menulis cerpen dengan baik. Berikut ini beberapa pengertian :
Menurut H.B. Jassin Sang Paus Sastra Indonesia, mengatakan bahwa yang disebut cerita pendek harus memiliki bagian perkenalan, pertikaian, dan penyelesaian.
Menurut A. Bakar Hamid dalam tulisan “pengertian cerpen” berpendapat bahwa yang disebut cerita pendek itu harus dilihat dari kuantitas, yaitu banyaknya perkataan yang dipakai antara 500-20.000 kata, adanya satu plot, adanya satu watak, dan adanya satu kesan.
Menurut kami cerita pendek merupakan karya sastra yang berbentuk cerita dan  mempunyai isi cerita yang singkat.
2.2 Pengertian analisis sintaksis, semantik, dan pragmatik
2.2.1 Pengertian sintaksis
Menurut Ramly bin Yahyah (seorang guru) sintaksis adalah cabang ilmu bahasa yang mengkaji bentuk, struktur dan binaan atau kontraksi ayat.
Menurut Robert (1964:1) sintaksis adalah bidang tata bahasa yang menelaah hubungan kata-kata dalam kalimat dan cara-cara menyusun kata-kata itu untuk membentuk sebuah kalimat.
Menurut kami, sintaksis merupakan bagian dari analisis cerpen yang bertujuan untuk mempersingkat alur.
2.2.2 Pengertian semantik
Menurut Lehrer; 1974: 1 semantik adalah studi tentang makna. Bagi Lehrer, semantik merupakan bidang kajian yang sangat luas, karena turut menyinggung aspek-aspek struktur dan fungsi bahasa sehingga dapat dihubungkan dengan psikologi, filsafat dan antropologi.
Menurut Kambartel (dalam Bauerk, 1979: 195) Semantik mengasumsikan bahwa bahasa terdiri dari struktur yang menampakan makna apabila dihubungkan dengan objek dalam pengalaman dunia manusia.
Menurut kami, semantik merupakan bagian dari analisis cerpen yang bertujuan untuk menganalisis unsur intrinsik cerpen.
2.2.3 Pengertian pragmatik
  Menurut Verhaar (1996: 14), pragmatik merupakan cabang ilmu linguistik yang membahas tentang apa yang termasuk struktur bahasa sebagai alat komunikasi antara penutur dan pendengar, dan sebagai pengacuan tanda-tanda bahasa pada hal-hal ekstralingual´ yang dibicarakan.                                     Menurut Dewa Putu Wijana (1996: 1) mengemukakan bahwa “pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur  bahasa secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan di dalam komunikasi”.
Menurut kami, pragmatik merupakan bagian dari analisis cerpen yang bertujuan untuk menganalisis unsur ekstrinsik cerpen.

Bab III
PEMBAHASAN
3.1 Analisis Sintaksis cerita pendek yang berjudul Bintang Benderang
Analisis sintaksis yang terdapat pada cerpen yang berjudul Bintang Benderang adalah
3.1.1 Ida sedang mencari buku-buku di perpustakaan daerah.
3.1.2 Saat Ida ingin membaca buku tersebut, Ida  teringat sosok Arya yang 5 tahun lalu telah tiada.
3.1.3 Sebelum pulang, Ida membeli bunga mawar kuning untuk dibawa ke makam Arya.
3.1.4 Setelah pulang dari pemakaman, Ida pergi ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi ginjalnya.
3.1.5 Ida mempunyai penyakit ginjal kronis sejak berumur 13 tahun.
3.1.6 Meski umurnya baru 13 tahun, Ida selalu mengalami cuci darah.
3.1.7 Ida merasa tidak tega pada orang tuanya dan ia memutuskan untuk melompat dari atap gedung rumah sakit.
3.1.8 Pertemuan Ida dan Arya berawal saat Ida akan melompat dari atap gedung rumah sakit .
3.1.9 Sejak saat itu, Ida sering ke atap gedung rumah sakit untuk berbincang dengan Arya
3.1.10 Ida baru tahu ternyata Arya menderita penyakit keturunan yaitu Talasemia
3.1.11 Arya meninggal karena penyakit itu.
3.1.12 Arya mendonorkan ginjalnya untuk Ida.
3.1.13 Karena itu, Ida dapat melanjutkan kehidupannya.
3.1.14 Arya memiliki cita-cita yang sama yaitu menjadi seorang dokter.
3.1.15 Arya ingin menjadi dokter karena ingin berguna bagi orang lain.
3.1.16 Ida berhasil masuk fakultas kedokteran yang ia inginkan.
3.1.17 Ida ingin menjadi dokter untuk mewujudkan mimpi Arya yang sekarang menjadi mimpi Ida.
3.2  Analisis semantik cerita pendek yang berjudul Bintang Benderang
3.2.1        Tema
Tema dari cerpen “Bintang Benderang” karya Ni Made Eva Yuliantari adalah persahabatan sejati.
3.2.2        Alur
Alur dari cerpen “Bintang Benderang” karya Ni Made Eva Yuliantari adalah alur maju-mundur. Setelah itu kami berangkat menjenguk temanku Arya di tempat peristirahatan terakhirnya. Ketika sampai aku langsung menuju kepemakamannya. Beberapa hari kemudian ibuku terlihat sangat senang. Ia bilang aku mendapatkan donor ginjal yang cocok. Ia yang mendonorkan ginjalnya padaku. Malam sudah larut ketik aku beranjak meninggalkan tempat kenangan itu.”
3.2.3        Latar
Latar yang terdapat dalam cerita pendek yang berjudul Bintang Benderang yaitu
3.2.3.1                      Latar Tempat  
Latar tempat yang terdapat dalam cerpen Bintang Benderang antara lain
3.2.3.1.1                Perpustakaan Daerah
Aku siswa kelas 3 SMA yang sedang mempersiapkan diri mengikuti ujian di PTN untuk mencari fakultas kedokteran , orang lain biasa memanggilku Ida. Hari ini aku sedang mencari buku-buku kedokteran diperpustakaan daerah.”
3.2.3.1.2                Bangku dekat jendela
Aku kembali ke dalam perpustakaan setelah teleponnya diputus .Aku memilih duduk dibangku dekat jendela. Aku ingin membaca sedikit buku-bukku yang telah ku kumpulkan.
3.2.3.1.3                Toko bunga
Aku mengurungkan niatku untuk membaca. Aku bergegas pulang, namun sebelum sampai rumah aku ke toko bunga. Menjenguk seseorang akan sangat cocok kalau dibawakan bunga. Aku memilih mawar kuning. Kata orang ini melambangkan persahabatan.
3.2.3.1.4                Rumah
“Sesampainya di rumah ternyata Ayah dan Ibuku sudah menunggu. Setelah itu kami berangkat menjenguk temanku Arya ditempat peristirahatan terakhirnya.
3.2.3.1.5                Atap Rumah Sakit
Aku pun pamit padanya dan segera menuju ke atap rumah sakit. Aku sudah ada di sudut rumah sakit itu. Aku memandang kelangit melihat bintang yang benderang disana. Aku tersenyum melihatnya.
Belakangan aku tahu, Ia memang sering ke atap rumah sakit malam-malam untuk memandangi langit. Langit dengan penuh taburan bintang yang bercahaya benderang adalah kesukaannya.


3.2.3.1.6                 Rumah Sakit
Kedua ginjalku sudah tak berfungsi dengan baik. Meski umurku 13 tahun tapi aku tetap mengalami yang namanya cuci darah. Karena sudah semakin parah akupun harus opname di rumah sakit ini.”
3.2.3.2                      Latar Waktu
Adapun latar waktu yang terdapat dalam cerpen Bintang Benderang antara lain
3.2.3.2.1                Malam
“Hari sudah malam ketika aku sudah sampai didepan rumah sakit. Aku masih memandangi gedung itu dari luar dengan pandangan sayu. Mataku tertuju pada atap gedung rumah sakit ini.
Belakangan aku tahu, Ia memang sering ke atap rumah sakit malam-malam untuk memandangi langit. Langit dengan penuh taburan bintang yang bercahaya benderang adalah kesukaannya.
“Malam harinya ku tatap lagi bintang-bintang benderang itu di langit. Dan sesungguhnya seorang Arya telah menjadi bintang benderang dalam hidupku, sama seperti bintang-bintang yang ia sukai yang kini bercahaya cemerlang di gelapnya langit malam ini.
3.2.3.2.2                2 jam kemudian
Tak hanya mereka, ternyata ayah dan ibunya Arya juga datang bersamaan dengan kami. 2 jam kemudian kami pulang.perlahan-lahan pemakaman itu menjauh dari pandanganku.


3.2.3.2.3                5 tahun yang lalu
Aku melangkahkan kakiku untuk masuk ketika tiba-tiba seorang suster mengagetkanku. Ia suster yang merawatku ketika aku sakit 10 tahun yang lalu. Iya Suster, sudah 5 tahun berlalu.”
“Lalu pikiranku melayang kembali ke 5 tahun yang lalu. Aku sedang dirawat di rumah sakit ini karena penyakit ginjal kronis. Kedua ginjalku sudah tak berfungsi dengan baik.
3.2.3.2.4                Beberapa hari kemudian
“Beberapa hari kemudian ibuku terlihat sangat senang. Ia bilang aku akhirnya mendapatkan donor ginjal yang cocok ,aku juga sangat senang mendengarnya. Itu artinya aku bisa hidup lebih lama lagi.
3.2.3.2.5                Seminggu kemudian
“ Seminggu kemudian aku menghadapi ujian itu, ya ujian untuk mewujudkan mimpinya. Ah tidak, sekarang ini juga menjadi mimpiku.dengan penuh keyakinan ku kerjakan soal-soal yang kini kuhadapi.
3.2.3.3                      Latar Suasana
Selain latar tempat dan waktu dalam cerpen Bintang Benderang juga terdapat latar suasana yakni.
3.2.3.3.1                Mengharukan
“Kutitipkan cita-citaku untuk kamu teruskan. Aku menemukan orang yang membuat hidupku menjadi berguna yaitu kamu. Hanya sebagian kecil dari anggota tubuhku yang ada padamu.  Semoga kamu jaga dengan baik.“
3.2.4        Penokohan
Setiap tokoh dalam cerpen memiliki watak tersendiri yang berbeda satu sama lain. Watak setiap tokoh tersebut baik maupun buruk, disajikan dengan teknik penokohan. Dengan demikian penokohan dapat diartikan sebagai cara penggambaran tokoh dalam suatu cerita.
3.2.4.1                 Tokoh
Tokoh dalam cerpen Bintang Benderang tidak banyak, antara lain
3.2.4.1.1          Ida, dalam cerpen ini ia memiliki karakter yang baik atau sering disebut protagonis selain itu juga ia memiliki sifat rajin tetapi ia mudah putus asa.
“Aku bergegas pulang, namun sebelum sampai rumah aku ke toko bunga. Untuk menjenguk seseorang akan sangat cocok kalau dibawakan bunga. Aku memilih mawar kuning, kata orang ini melambangkan persahabatan.”
“Aku membelai nisan yang memampangkan namanya dengan penuh kasih sayang. Lalu meletakkan bunga mawar kuning yang tadi kubeli.”
“Aku siswa kelas 3 SMA yang sedang mempersiapkan diri mengikuti ujian di PTN untuk mencari fakultas kedokteran. Hari ini aku sedang mencari buku-buku kedokteran di perpustakaan daerah.”
“Aku sedang dirawat di rumah sakit ini karena penyakit ginjal kronis. Kedua ginjalku tidak berfungsi dengan baik. Aku kira aku telah mendekati kematian. Melihat ayah dan ibuku yang berjuang mempertahankan nyawaku aku menjadi tak tega pada mereka. Karena tak tega membiarkan kedua orang tuaku menanggung biaya yang sangat besar untuk terus merawatku, maka malam ini kuputuskan untuk mengakhiri hidupku lebih dulu.” 
3.2.4.1.2               Arya, dalam cerita ini ia juga memiliki sifat yang baik sama seperti Ida. Selalu ingin memberikan yang terbaik untuk orang lain atau lebih dikenal dengan sebutan memiliki jiwa sosial tinggi.  
“Aku berncana melompat dari atap gedung ini. Tetapi, sebelum ku lakukan niatku, seseorang merikku ke belakang dan meyadarkanku bahwa itu salah. Dan dia adalah Arya.”
“Kutitipkan cita-citaku untuk kamu teruskan. Aku menemukan orang yang membuat hidupku menjadi berguna yaitu kamu. Hanya sebagian kecil dari anggota tubuhku yang ada padamu. Semoga kamu jaga dengan baik.”
3.2.4.1.3            Ayah Ida, ia memiliki karakter penyayang dan sopan.
“Ida kamu akan ke rumah sakit sekarang atau nanti? Kalau nanti malam Aji dan Biang tidak bisa mengantarkan.”
“Ayahku memang PNS tapi setelah merawatku dari dulu tentu biayanya sudah sangat banyak.”
3.2.4.1.4          Ibu Ida, dalam cerita pendek Bintang Benderang ini, ibu Ida memiliki karakter yang penyayang dan sabar sama seperti ayah Ida.
“Ibuku hanya ibu rumah tangga biasa. Karena tak tega membiarkan kedua orang tuaku menanggung biaya besar untuk terus merawatku, maka malam itu aku membuat keputusan untuk mengakhiri hidupku lebih dulu.”
3.2.4.1.5          Suster, dalam cerita pendek ini, memiliki karakter yang baik dan menghibur.
“Ia suster yang merawatku ketika aku sakit 10 tahun yang lalu.”
“Benar, gadis kecil sekarang sudah menjadi dewasa. Jika ia masih hidup pasti kalian akan menjadi pasangan. Kata suster sambil tersenyum nakal.”

3.2.5        Sudut Pandang
Sudut pandang yang terdapat dalam cerpen Bintang Benderang  adalah sudut pandang orang pertama “aku” selain itu tokoh menyebutkan langsung nama tokoh-tokoh dalam cerpen. ”aku’’ sebagai tokoh utama,  dalam sudut pandang kali ini, si ‘’aku’’ mengisahkan berbagai peristiwa dan tingkah laku yang di alaminya.

          3.3 Analisis pragmatik cerita pendek yang berjudul Bintang Benderang
            Adapun analisis pragmatik  pada cerita pendek yang berjudul Bintang Benderang
3.3.1 Budaya :           
Nilai budaya yang terdapat pada cerpen Bintang Benderang ini adalah sapaan untuk ayah (Aji) dan ibu (Biang)  yang berasal dari Bali.
“Aku segera keluar untuk menjawab telepon dari ibuku. ‘Ida jangan lupa hari ini kita akan  menjenguk Arya’ Kata ibuku mengingatkan. ‘Iya Biang, sebentar lagi Ida mau pulang.’ ”
 “ Sesampainya di rumah ternyata ayah dan ibuku sedang menunggu. ‘Ida, kamu akan ke rumah sakit sekarang atau nanti?’ tanya ayahku. ‘Nanti  malam saja Aji’ ‘Kalau nanti malam, Aji sama Biang tak bisa mengantarkan’  Kata ayah Ida ”            
3.3.2 Sosial    :
     Nilai sosial  yang terdapat pada cerpen Bintang Benderang adalah pendonoran ginjal yang dilakukan oleh Arya kepada Ida.
            “ Ketika aku menjalani operasi donor ginjal, sebenarnya yang ingin kulihat pertama kali saat aku membuka mata adalah dia. Tapi sayang yang ada hanya surat peninggalannya. Kata-kata yang selalu kuingat dari suratnya adalah ’kutitipkan cita-citaku untuk kamu teruskan. Aku menemukan orang yang membuat hidupku menjadi berguna yaitu kamu. Hanya sebagian kecil dari anggota tubuhku yang ada padamu. Semoga kamu menjaganya dengan baik’ “
3.3.3 Moral    :
Nilai moral yang terdapat pada cerpen Bintang Benderang adalah ketika Ida ingin melanjutkan mimpi Arya yang ingin menjadi dokter.
“ Jika ku ingat saat-saat itu, aku selalu menangis dibuatnya. Tetapi ia ingin aku tak menangis lagi. Ia memberikan ginjalnya padaku dan aku ingin meneruskan cita-citanya menjadi dokter.”
           










Bab IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Cerita pendek yang berjudul Bintang Benderang bertemakan persahabatan sejati maksudnya adalah persahabatan yang takkan terlupakan. Dalam cerpen ini, menceritakan sosok Ida yang memiliki sahabat bernama Arya. Keduanya memiliki cita-cita yang sama yakni menjadi seorang dokter. Persahabatan Ida dan Arya  tetap terjaga walaupun Arya telah tiada. Alur yang digunakan penulis dalam menulis cerpen ini alur  maju-mundur. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama “aku”. Selain itu dalam cerpen ini juga terdapat nilai sosial dan moral yang dapat di contoh oleh para pembaca.











Daftar Pustaka
Ferdhianova, Dilla, Monica. 2014. Analisis Cerpen Bintang Benderang. Bogor: SMPN 2 Cibinong.
Firdhausya, Novia. 2014. Analisis Cerpen Bintang Benderang. Bogor: SMPN 2 Cibinong.
Latifa, Ayu, Rani. 2014. Analisis Cerpen Bintang Benderang. Bogor: SMPN 2 Cibinong.
Safarina, Rona. 2014. Analisis Cerpen Bintang Benderang. Bogor: SMPN 2 Cibinong.